Bakat dan Habit
Manusia terlahir sebagai pribadi utuh, bukan kertas kosong. Ada program yang sudah terinstal dalam diri kita. seperti sifat bawaan, genetik. Bakat dalam kamus bahasa Indonesia memiliki arti : dasar (kepandaian, sifat, dan pembawaan) yang dibawa sejak lahir. Kita seringkali berbicara tentang bakat, biasanya orang mengatakan bahwa bakat itu menurun dari orangtuanya, jika orangtuanya pandai bermain musik, anaknya biasanya berbakat bermain musik. Jika orangtuanya suka melukis maka anaknya pun biasanya suka melukis, dst. Kita sebagai orangtua terkadang terlalu fokus untuk segera ingin tahu apa bakat anak kita? Kecenderungan untuk mencari tahu bakat seseorang ini bisa jadi karena anggapan kita bahwa orang yang berbakat pada bidang tertentu akan berhubungan dengan masa depan seseorang termasuk karir dan penghasilan.
Mozart merupakan seorang komposer yang kita kenal karyanya sampai zaman sekarang. Dia dianggap sangat berbakat sejak kecil karena mempunyai kemampuan perfect pitch. Kemampuannya mengenali nada-nada dari berbagai jenis alat musik bahkan nada orang bersin, sehingga membuat banyak orang terkagum-kagum. Kemampuan ini dianggap langka, rasio orang yang memiliki kemampuan ini yaitu rasio 1:10.000.
Namun di tahun 2012, seorang peneliti Jepang Ayako Sakakibara membuat sebuah penelitian. Dia mengumpulkan beberapa anak secara acak untuk dilatihkan mengenali nada. Hasilnya 100% anak tersebut berhasil memiliki kemampuan mengenali nada. Walaupun waktu yang diperlukan anak untuk mencapainya berbeda antara satu dengan lainnya ada yang membutuhkan waktu kurang dari 1 tahun ada yang lebih dari 1 tahun.
Charlotte mengatakan bahwa Habit is ten nature Betapa dahsyatnya melatihkan kebiasaan - kebiasaan ini. Habit May Supplant Nature. Karena ia akan membuat kanal-kanal baru dalam diri kita.
Menurut CM ibarat makanan bakat adalah bahan mentah, belum terolah. Bakat hanya potensi yang tidak banyak berguna jika hanya dibiarkan dan tidak ada faktor pendukungnya. CM menjelaskan bahwa bakat intelektual yang paling cemerlang sekalipun nilainya tergantung pada seberapa berhasil sang pemilik memupuk kebiasaan memperhatikan (Habit of Attention).
Percuma punya segudang bakat kalau tidak memiliki perhatian yang kuat, fokus, kapasitas berkonsentrasi dan Habit of Attention, berbeda dari bakat atau kejeniusan yang diwariskan secara genetik dan bersifat bawaan, Habit atau kebiasaan adalah ciri seseorang yang diperoleh melaui pengulangan dan latihan dalam jangka panjang.
Menjadi orang tua yang terlalu bersemangat untuk mengenali minat dan bakat anak sedari dini itu bagus tapi saking semangatnya seringkali orang tua berfikiran sempit sehingga secara tidak sadar menyempitkan pula opsi jalan hidup anak hanya kebidang tertentu yang tampak dia minati sewaktu kecil itu bisa saja menjadi jebakan yang akan berakibat kerugian bagi anak.
Kisah tentang bagaimana dahsyatnya sebuah habit diceritakan dalam buku Atomic Habit diceritakan bahwa Polgar adalah sosok yang memiliki keyakinan kuat tentang konsep kerja keras dan dia menolak seutuhnya gagasan tentang bakat bawaan. Bagi dia, seorang genius tidak dilahirkan, tetapi merupakan hasil pendidikan dan pelatihan. Dengan konsistensi latihan dan konsistensi mengembangkan kebiasaan-kebiasaan baik, seorang anak dapat menjadi genius dalam bidang apapun. Dia bersama istrinya melakukan eksperimen kepada ketiga putrinya yang akhirnya menjadi para grandmaster catur
Seperti kata Charlote Mason, Taburlah tindakan, tunailah kebiasaan; taburlah kebiasaan, tunailah karakter; taburlah karakter tunailah nasib.
Nisrina